Kendari, Cermatnews.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Perum Bulog menandatangani kerja sama strategis untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis pangan lokal.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan di Kantor Divisi Regional (Divre) Bulog Sultra pada Senin (20/1/2025). Kerja sama ini bertujuan menciptakan ekosistem yang mendukung keberlanjutan industri pangan daerah, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kontribusi pangan lokal terhadap kebutuhan nasional.

Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang, menyatakan bahwa UMKM pangan lokal memiliki potensi besar untuk berperan aktif dalam program strategis nasional, seperti program makan gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo.

“Presiden Prabowo telah mengalokasikan Rp400 triliun untuk program makan gratis, di mana Rp75 triliun akan digunakan tahun ini. Program ini membutuhkan ketersediaan pangan lokal yang memadai, sehingga kita harus memastikan UMKM pangan Sultra siap mendukung program ini,” kata Anton Timbang.

Ia menambahkan, kerja sama ini tidak hanya akan diimplementasikan di tingkat provinsi, tetapi juga diperluas hingga ke kabupaten dan kota di Sultra agar manfaatnya dirasakan secara merata oleh masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bulog Sultra, Sitti Mardiati, menyampaikan bahwa Bulog siap mendukung kebutuhan distribusi pangan, khususnya beras, guna menjamin keberhasilan program nasional tersebut.

“Bulog Sultra memiliki lima cabang dan 13 gudang yang siap mendistribusikan pangan lokal. Ini adalah bukti komitmen kami untuk mendukung program makan gratis Presiden Prabowo, sekaligus menjaga stabilitas pangan di Sultra,” jelas Sitti Mardiati.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan UMKM pangan lokal mampu tumbuh lebih pesat, menciptakan lapangan kerja baru, serta mendukung ketahanan pangan daerah. Sinergi ini diharapkan menjadi model kerja sama antara sektor publik dan swasta dalam mewujudkan kemandirian pangan berbasis kearifan lokal.