
Jakarta, Cermatnews.com – Gelombang aksi protes terus menggema menyusul dugaan kasus penculikan, intimidasi, dan penganiayaan yang diduga melibatkan Pejabat (Pj) Bupati Buton Selatan, Ridwan Badallah.
Aksi ini dipelopori oleh ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pemuda 21 Sultra Jakarta. Mereka melakukan demonstrasi di depan kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Selasa (14/1/2025), menuntut pencopotan Ridwan dari jabatannya.
“Tindakan seperti preman tidak bisa ditoleransi!” ujar Arnol Ibnu Rasyid, koordinator aksi. Ia menilai bahwa apa yang dilakukan oleh Ridwan Badallah mencoreng integritas seorang pejabat publik dan melanggar hukum.
Desakan ini mencuat setelah Irsan Aprianto Ridham, seorang mahasiswa asal Sulawesi Tenggara sekaligus kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Raya, melaporkan dirinya menjadi korban intimidasi dan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Ridwan Badallah bersama dua orang lainnya.
Menurut keterangan Irsan, insiden bermula pada Sabtu (11/1/2025) dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB. Berikut adalah detail kejadian:
- Awal Kejadian: Irsan tiba di tempat kostnya di Jakarta setelah mengunjungi kerabat. Tak lama, pintunya diketuk oleh tiga orang, yakni Asvin, Enggi Indra Saputra, dan Supriadin, SH., MH., yang datang bersama Ridwan Badallah.
- Ajakan Paksa: Irsan diminta ikut ke sebuah kedai kopi, Coffee Tjan, di Pulo Gadung. Dalam perjalanan, ia mengaku menerima ancaman dan perlakuan kasar dengan tindakan Ridwan yang memukul wajah Irsan.
- Paksaan Membuat Video: Di bawah tekanan, Irsan dipaksa merekam video klarifikasi terkait pemberitaan tentang Ridwan.
- Setelah dari kedai kopi, Irsan dibawa ke Hotel Aryaduta, tempat Ridwan menginap. Merasa curiga, Irsan berhasil melarikan diri setelah berpura-pura pergi ke kamar mandi. Ia memanjat pagar besi hotel dan mencari perlindungan.
Kejadian ini langsung memicu kemarahan mahasiswa Sulawesi Tenggara. “Kami sangat mengecam tindakan ini. Kemendagri harus segera mencopot Pj Bupati Buton Selatan, jika perlu memprosesnya secara hukum,” tegas Ubaydillah, Kabid PTKP HMI Cabang Jakarta Raya.
Aksi serupa juga terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara. DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara bahkan telah mengeluarkan rekomendasi pencopotan Ridwan Badallah melalui surat keputusan yang ditandatangani Ketua DPRD, La Ode Tariala, S.Pd.
“Pejabat seperti ini mencederai kepercayaan publik. Kemendagri harus bertindak tegas,” seru salah satu orator dalam aksi di Jakarta.
Irsan yang turut hadir dalam aksi solidaritas ini mengaku trauma, namun tetap tegar memperjuangkan keadilan. Ia juga telah melaporkan kasus ini ke Polresta Jakarta Timur dengan nomor laporan LP/B.139/1/2025/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA.
Para mahasiswa menuntut Kemendagri segera mencopot Ridwan Badallah dari jabatannya sebagai Pj Bupati Buton Selatan. Mereka menilai tindakan tersebut sebagai preseden buruk bagi pejabat publik. Hingga berita ini diturunkan, kasus ini masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian.
Penulis: Harpan Pajar
Editor: Tim redaksi