Jakarta, Cermatnews.com – Tepat 100 hari sejak dilantik sebagai Menteri Agama, Nasaruddin Umar berhasil mencuri perhatian publik dengan berbagai capaian strategisnya. Survei Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) yang digelar 5-10 Januari 2025 mencatat, tingkat kepuasan terhadap Nasaruddin mencapai 23,63 persen, menempatkannya di peringkat kedua setelah Menteri Sosial Saifullah Yusuf (29,91 persen).

Survei CISA menunjukkan tiga indikator utama yang menopang kepuasan publik terhadap Nasaruddin, yaitu komunikasi (30,45 persen), integritas (21,61 persen), dan kepemimpinan (19,43 persen). Indikator lainnya meliputi pelayanan publik, etos kerja, inovasi, dan responsibilitas.

Sejak dilantik pada 21 Oktober 2024, Nasaruddin langsung bergerak cepat. Fokus utamanya adalah merealisasikan Rencana Strategis Kementerian Agama 2024-2029, terutama dalam hal pemberantasan korupsi dan gratifikasi. Langkah tegas ini menuai pujian, baik dari internal kementerian maupun masyarakat luas.

Berdasarkan capaian dari Menag Nasaruddin, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tenggara, Muhamad Saleh, menyebut bahwa langkah-langkah yang dilakukan Nasaruddin merupakan gebrakan inovatif yang membawa angin segar bagi kementerian.

“Menag berhasil menurunkan biaya haji bersama Komisi VIII DPR RI dan memperkenalkan kurikulum berbasis cinta dalam pendidikan toleransi. Ini bukti nyata visi moderasi beragama yang beliau usung,” ujar Saleh.

Selain itu, dalam tiga bulan pertama, Nasaruddin juga mengedepankan moderasi beragama sebagai inti dari kebijakan kementerian. Hal itu ditegaskan pada Expo Inovasi, Refleksi, dan Proyeksi Kemenag 2025, ia menyampaikan pentingnya peran para pemuka agama dalam membangun harmoni masyarakat. Nasaruddin mendorong mereka untuk lebih dekat dengan umat dan menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang inklusif.

Di sisi lain, Nasaruddin terus menuntut profesionalisme jajaran Kemenag. Pendekatan ini, menurut Saleh, memberikan dampak positif bagi kualitas pelayanan publik.

“Kami termotivasi untuk mengikuti arahan Menag. Pelayanan prima dan profesionalisme di seluruh jajaran Kemenag Sulawesi Tenggara menjadi prioritas kami,” tegas Saleh.

Apresiasi atas kinerja Nasaruddin tak hanya datang dari internal kementerian, tetapi juga dari masyarakat yang merasakan dampak nyata kebijakan inklusifnya.

Hal ini semakin meyakinkan bahwa kepemimpinannya yang berorientasi pada transparansi dan inovasi semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pilar penting dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.