
Kendari, cermatnews.com – Suasana kebersamaan dan semangat gotong royong menghiasi Kota Kendari dalam Lomba Mosolori yang menggelora, Rabu (8/5/2024). Dengan kehadiran 33 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 11 Kecamatan, acara ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga perayaan akan kekayaan budaya dan kuliner tradisional Kota Kendari.
Peserta lomba diajak untuk mengolah sagu menjadi hidangan lezat lengkap dengan menu tambahan seperti ikan dan sayuran, memancarkan kekayaan kuliner tradisional daerah tersebut.
Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusuf dalam pengawasan langsung bersama Sekda Ridwansyah Taridala, menyoroti pentingnya melestarikan warisan budaya lokal yang berharga.
“Dengan Lomba Mosolori, Kota Kendari tidak hanya merayakan usianya yang ke-193, tetapi juga mempromosikan kekayaan budaya dan kuliner tradisionalnya. Acara semacam ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga dan melestarikan warisan budaya lokal yang berharga,” ungkap Muhammad Yusuf.
Harapannya melalui lomba ini, keberadaan serta keunikan makanan tradisional sagu tetap terjaga dan terus dikembangkan oleh masyarakat setempat.
Dewan juri yang terdiri dari para profesional di bidang kuliner, Tim Penggerak PKK, serta perwakilan dari lembaga adat setempat, memberikan penilaian yang komprehensif dan berimbang terhadap kualitas dan keaslian makanan tradisional.
Lomba Mosolori tidak hanya memperhatikan cita rasa dan penyajian makanan, tetapi juga proses pembuatan makanan tradisional berbahan dasar sagu, atau yang dikenal sebagai Sinonggi.
Proses ini, yang dalam bahasa setempat disebut mosolori, menjadi bagian penting dalam menjaga keaslian dan keberlanjutan kuliner tradisional di Kota Kendari.
Dengan semangat kebersamaan dan kecintaan akan budaya lokal yang kental, Lomba Mosolori tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga pesta rakyat yang mempererat tali persaudaraan dan mempromosikan kekayaan kuliner tradisional Sulawesi Tenggara.